MENU

Fabung yuuuk ke Fan Page Narnia :)

Rabu, 07 Maret 2012

Voyage Dawn Treader

Berlatar belakang setahun setelah petualangan yang dialami Pevensie bersaudara di seri kedua, kisah The Voyage of the Dawn Treader kini berfokus pada Edmund Pevensie (Skandar Keynes) dan Lucy Pevensie (Georgie Henley) yang saat ini sedang tinggal di rumah pamannya ketika mereka sedang ditinggal oleh kedua orangtua dan saudara-saudaranya. Kehidupan Edmund dan Lucy sendiri berjalan kurang menyenangkan, khususnya lagi akibat gangguan yang selalu diberikan keponakan mereka, Eustace Scrubb (Will Poulter). Namun, kehidupan yang kurang menyenangkan tersebut berubah drastis ketika Edmund dan Lucy secara tiba-tiba berpindah kembali ke Narnia – negeri dongeng yang telah lama mereka rindukan. Tidak hanya Edmund dan Lucy yang berpindah, Eustace yang saat kejadian tersebut sedang bersama mereka juga turut berpindah ke Narnia.
Bertiga, mereka kembali bertemu dengan Caspian (Ben Barnes), yang saat ini telah menjadi raja dari Narnia. Caspian sendiri saat ini sedang berada di kapal yang diwariskan oleh sang ayah kepadanya, Dawn Treader, dan sedang dalam perjalanan untuk menemukan tujuh bangsawan Narnia yang pada masa kepemimpinan Miraz diasingkan untuk mengamankan posisinya sebagai pemimpin Narnia. Tujuan Caspian sendiri dalam menemukan ketujuh bangsawan ini tak lain adalah karena ingin menyelamatkan Narnia dari sebuah kekuatan magis yang tak diketahui yang saat ini sedang mengintai dan membahayakan posisi Narnia. Dalam perjalanan inilah, ketika kapal Dawn Treader singgah dari satu daratan ke daratah lainnya, Edmund, Lucy, Eustace, Caspian dan seluruh awak kapal Dawn Treader menghadapi banyak petualangan yang tidak hanya menguji kekuatan fisik mereka, namun juga menguji kekuatan mental dan rasa persahabatan mereka.
Jika petualangan Harry Potter terlihat semakin gelap, bergerak semakin lamban dan ditampilkan dengan durasi yang lebih lama ketika melanjutkan kisah petualangannya, maka seri petualangan The Chronicles of Narnia bergerak ke arah yang sebaliknya. Jika dibandingkan dengan dua seri sebelumnya yang telah hadir, adalah sangat mudah untuk mengidentifikasi The Voyage of the Dawn Treader sebagai bagian seri petualangan The Chronicles of Narnia yang lebih ringan dan lebih menyenangkan untuk disimak jalan ceritanya. Di sisi lain, ‘kesederhanaan’ jalan cerita ini pula yang justru yang menjadi satu-satunya titik kelemahan dari The Voyage of the Dawn Treader.
Para pembaca setia seri The Chronicles of Narnia mungkin akan dengan demikian cepat menyadari bahwa The Voyage of the Dawn Treader adalah versi singkat dari deretan petualangan yang sebenarnya telah dituliskan oleh C. S. Lewis dalam versi buku ceritanya. Mempersingkat jalan cerita dan membuatnya menjadi demikian sederhana sebenarnya bukanlah sebuah ‘kejahatan’ jika Anda ingin mengadaptasi sebuah buku menjadi sebuah naskah cerita. Namun, tentu saja, Anda tidak dapat melewatkan beberapa hal esensial yang sebenarnya menjadi inti dari jalan cerita buku tersebut. Dalam kasus The Voyage of the Dawn Treader, tim penulis naskah sepertinya terlalu berfokus pada kisah-kisah petualangan yang ditemui para karakternya dan sedikit melupakan mengenai apa tujuan sebenarnya dari perjalanan yang dilakukan oleh Caspian dengan kapal Dawn Treader-nya. Penonton hanya mendapatkan informasi yang minim mengapa hal tersebut dan beberapa hal lainnya yang terjadi di dalam jalan cerita versi film The Voyage of the Dawn Treader.
Terlepas dari jalan cerita yang ‘terlalu’ sederhana, The Voyage of the Dawn Treader sebenarnya adalah sebuah perjalanan yang sangat menyenangkan untuk disimak. Para karakter yang dihadirkan di sepanjang jalan cerita terlihat sangat mampu untuk menghidupkan jalan cerita – kemungkinan besar karena para pemerannya yang telah semakin nyaman dalam memerankan karakter-karakter mereka. Keputusan sutradara, Michael Apted (The World is Not Enough, 1999), untuk menekankan sisi petualangan daripada sisi dramatis juga tidak berdampak buruk pada film ini. Memilih untuk menceritakan jalan cerita dengan alur yang cepat, membuat The Voyage of the Dawn Treader menjadi begitu mudah untuk diselami jalan ceritanya.
Penceritaan yang cepat juga tak membuat Apted lupa untuk memasukkan unsur emosional yang menyentuh ke dalam kisah petualangan ini. Memanfaatkan premis ‘petualangan terakhir’ Edmund dan Lucy di dunia Narnia, yang dihadirkan di penghujung film, Apted berhasil dengan sangat baik menampilkan kedekatan antara satu karakter dengan karakter lainnya dan membuat The Voyage of the Dawn Treader seperti sebuah kisah petualangan di dunia Narnia terakhir yang sangat menyentuh. Ditambah dengan iringan tata musik karya komposer David Arnold, bagian ‘perpisahan’ antara Edmund dan Lucy dengan Aslan (diisisuarakan oleh Liam Leeson), Caspian dan dunia Narnia karena kedewasaan mereka merupakan bagian terbaik dalam The Voyage of the Dawn Treader yang akan berhasil menyentuh siapapun yang menontonnya.
Faktor lain yang merupakan sebuah kesuksesan besar bagi Apted dalam menggarap The Voyage of the Dawn Treader adalah keberhasilannya dalam menterjemahkan petualangan setiap karakter yang ada di dalam jalan cerita lewat pemilihan gambar-gambar yang sangat indah untuk disaksikan. Latar belakang cerita yang berada di lautan juga dapat dioptimalkan dengan baik oleh Apted lewat pemilihan untuk menggunakan teknologi 3D dalam merepresentasikan kisah film ini. Tidak dapat disangkal bahwa penggunaan teknologi 3D dalam The Voyage of the Dawn Treader merupakan salah satu pemanfaatan teknologi 3D terbaik di sepanjang tahun ini.
Bergerak ke arah yang berlawanan dari jalur yang ditempuh oleh petualangan Harry Potter dalam menceritakan lanjutan kisah petualangannya, The Voyage of the Dawn Treader harus diakui sedikit kehilangan esensi ceritanya ketika ditampilkan lewat jalan cerita yang ringkas tersebut. Namun untungnya, hal tersebut tidak terlalu berarti banyak dalam kenikmatan siapapun dalam menyimak jalan ceritanya. Membuang beberapa bagian yang terasa kurang begitu penting dan memilih untuk lebih menonjolkan sisi petualangan dari setiap karakter yang ada dengan alur cerita yang cepat – serta memanfaatkan teknologi 3D dengan sangat baik, sutradara Michael Apted berhasil menjadikan The Voyage of the Dawn Treader sebagai bagian yang paling menyenangkan dari seluruh seri The Chronicles of Narnia yang telah diadaptasi dalam bentuk film. Sebuah kemajuan pesat dari adaptasi kisah The Chronicles of Narnia yang membuat kelanjutan seri ini menjadi layak untuk ditunggu di masa yang akan datang.

Prince Caspian

TCO Narnia PC Official Wallpaper

 Pangeran Caspian (Prince Caspian)


1300 tahun Narnia telah berlalu setelah anak-anak Pevensie kembali ke dunia kita. Aslan, Peter(William Moseley), Susan (Anna Popplewell), Edmund(Skandar Keynes)dan Lucy Pevensie(Georgie Henley) sudah hampir menjadi mitos yang terlupakan. Bangsa Telmar sekarang menjajah negeri Narnia. Makhluk-makhluk asli Narnia menjadi bangsa yang terpinggirkan dan berlindung di dalam hutan. Raja Miraz yang mengambil tahta dengan membunuh saudaranya, Raja Caspian IX, sekarang berusaha membunuh keponakannya Pangeran Caspian setelah istrinya melahirkan seorang putra. Dengan bantuan Doctor Cornelius, Caspian berhasil kabur kedalam hutan dan mendapat bantuan dari makhluk-makhluk asli Narnia.
Dengan panggilan dari terompet ratu Susan. Anak-anak Pevensie kembali ke dunia Narnia. Aslan memimpin perjalanan mereka ke arah yang benar, dan anak-anak ini menemukan kepercayaan mereka akan Aslan diuji, dengan cara Aslan tidak memperlihatkan diri kepada mereka jika mereka tidak benar-benar percaya kepadanya.
Anak-anak Pevensie akhirnya bergabung dengan Caspian dan mereka mengatur pasukan mereka untuk menghadapi raja Miraz dan pasukan Telmar. Sementara itu Aslan membangunkan makhluk-makhluk pohon dan dewa sungai, lalu melalui kota-kota dan desa-desa yang tertindas oleh raja Miraz untuk membebaskan rakyat yang tersiksa.
Ketika bangsa Telmar berhasil dikalahkan, Aslan membuat sebuah pintu supaya anak-anak Pevensie dapat lewat dan kembali ke bumi. Demikian juga bagi orang-orang Telmar yang tidak mau tinggal bersama makhluk-makhluk asli Narnia boleh melewati pintu itu dan masuk bumi, tempat asal nenek moyang mereka. Sebelum berpisah, Aslan memberitahu Peter dan Susan bahwa mereka berdua sudah terlalu dewasa dan sudah belajar semua hal yang mereka bisa pelajari di Narnia. Karena itu mereka tidak akan kembali ke dunia Narnia.

The Lion, The Witch and The Wardrobe

TCO Narnia LWW Official Wallpaper

Sang Singa, Sang Penyihir dan Lemari (The Lion, the Witch and the Wardrobe)

Para makhluk Narnia menanti kembalinya Aslan ke dunia Narnia. Pada waktu itu, Narnia ditindas oleh Penyihir Putih yang menyihir Narnia sehingga mengalami musim dingin tanpa akhir. Penyihir Putih sudah menyihir banyak dari pengikut Aslan menjadi patung batu. Penghuni dunia Narnia berharap agar kembalinya Aslan akan mengakhiri penindasan oleh Jadis, si Penyihir Putih itu.
Ke-empat anak-anak yang masuk ke dunia Narnia, Peter(William Moseley), Susan(Anna Popplewell), Edmund(Skandar Keynes) dan Lucy Pevensie(Georgie Henley) ditampung oleh Bapak dan Ibu berang-berang. Mereka akan dipandu Pak Berang-berang kepada Aslan. Namun, sebelum berangkat, Edmund meninggalkan mereka untuk memberitahu keberadaan mereka kepada Penyihir Putih. Ketiga anak yang lain akhirnya bertemu Aslan yang sudah mengumpulkan banyak makhluk Narnia untuk maju berperang. Aslan mengirim sebagian kecil tentaranya untuk menyelamatkan Edmund.
Setelah Edmund ditolong, Penyihir Putih muncul di perkemahan Aslan dan meminta agar Edmund dikembalikan. Menurut Penyihir Putih, ia mempunyai hak untuk menghukum mati Edmund, sesuai dengan hukum yang ada dari masa lampau. Aslan menawarkan dirinya sendiri sebagai ganti nyawa Edmund. Di Stone Table, tempat eksekusi tersebut, Susan dan Lucy melihat bahwa Penyihir Putih mengikat, menghina, menyiksa, mencukur bulu dan akhirnya membunuh Aslan dengan pisaunya.
Setelah Penyihir itu pergi dengan pasukannya untuk menyerang kubu Narnia, Lucy dan Susan beserta beberapa ekor tikus membuka ikatan-ikatan tali dari tubuh Aslan. Namun ketika subuh, mereka menemukan bahwa tubuh Aslan hilang. Lalu yang terjadi kemudian adalah Aslan tiba-tiba muncul dan memperlihatkan bahwa ia telah hidup kembali, karena ada sihir yang lebih hebat dari sihir kuno yang tidak disadari oleh si Penyihir. Aslan menjelaskan bahwa "ketika seorang korban yang dengan sukarela meskipun tidak melakukan kesalahan dihukum mati sebagai ganti si penghianat, Meja Batu akan pecah, dan kematian akan berjalan dengan arah sebaliknya."
Aslan lalu pergi ke istana si Penyihir dan menghidupkan kembali pengikut-pengikut Aslan yang telah diubah menjadi batu. Aslan memimpin mereka untuk membantu Peter dan Edmund yang sedang memimpin laskar Narnia berperang melawan pasukan Penyihir Putih. Di akhir perang, Aslan menerkam si Penyihir dan membunuhnya.
Di akhir cerita, Aslan menobatkan keempat anak-anak Pevensie menjadi raja-raja dan ratu-ratu Narnia. Ketika pesta sedang diselenggarakan, Aslan diam-diam menyelinap pergi.